MAKALAH
TRANSPORTASI PADA TUMBUHAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : SAPARWADI
NIM : 12 211 047
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP)
MATARAM
2013
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkah, rahmat
serta inayah-Nya sehingga penulis dapat mnyelesaikan tugas makalah ini tepat
pada waktunya. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.
Transportasi pada tumbuhan mutlak diperlukan dalam proses pemenuhan nutrisi
pada tumbuhan dengan cara pengambilan sari makanan dari tanah dan proses
pendistribusian hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Dua jaringan
yang sangat berperan penting dalam transportasi tumbuhan adalah xylem dan floem
yang berada pada setiap bagian tumbuhan baik akar, batang maupun di daun.
Dengan tercukupinya kebutuhan tumbuhan akan nutrisi berdampak terhadap
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan yang optimal.
Penulis
sepenuhya menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik maupun saran yang sifatnya
konstruktif demi perbaikan makalah ini. Semoga dengan membaca makalah ini, kita
bisa mendapat gambaran yang jelas tentang proses transportasi pada tumbuhan.
Mataram,
25 September 2013
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
Cover............................................................................................... i
Kata
pengantar............................................................................................... ii
Daftar
isi........................................................................................................ iii
Daftar
Gambar............................................................................................... iv
BAB
I Pendahuluan....................................................................................... 1
A. Latar
Belakang..................................................................................... 1
B. Tujuan
................................................................................................. 1
BAB
II Pembahasan...................................................................................... 3
A. Pengertian
........................................................................................... 3
B. ....................................................Jenis
transportasi pada tumbuhan 3
1.
Transportasi ektravaskuler............................................................... 3
2.
Transportasi intravaskuler................................................................ 4
C. Jaringan
pengangkut............................................................................ 4
1.
Xylem.............................................................................................. 6
2.
Floem............................................................................................... 7
D. Penyerapan
Cairan oleh Tumbuhan..................................................... 8
E. Mekanisme
Transoprtasi...................................................................... 9
1.
Pengangkutan air dan Mineral......................................................... 9
2.
pengangkutan Hasil Fotosintesis.................................................... 11
F. Pengeluaran
Cairan oleh Tumbuhan................................................... 12
BAB III Penutup........................................................................................... 14
A. Kesimpulan......................................................................................... 14
B. Saran................................................................................................... 14
Daftar
Pustaka.............................................................................................. 15
DAFTAR GAMBAR
Gambar
2.1 Lintasan Apoplas dan Simplas...................................................... 4
Gambar
2.2 Berkas Pembuluh Xylem dan Floem............................................ 5
Gambar
2.3 Susunan Xylem dan Floem........................................................... 5
Gambar
2.4 Daya Kapilaritas Batang............................................................... 10
Gambar
2.5 Daya Tekan Akar.......................................................................... 10
Gamabr
2.6 Proses Fotosintesis........................................................................ 11
Gambar
2.7 Mekanisme Transportasi Tumbuhan............................................. 12
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan memerlukan
beberapa zat dari lingkungannya, terutama air, mineral, oksigen, dan karbon
dioksida. Oksigen dan karbon dioksida dari udara diambil oleh tumbuhan tingkat
tinggi melalui daun. Air dan garam mineral yang terkandung di dalam air diserap
tumbuhan dari dalam tanah melalui rambut akar. Unsur-unsur makro dan mikro yang
diperlukan oleh tumbuhan diserap dalam bentuk ion-ion dari garam yang terlarut
di dalam air.
Tumbuhan membutuhkan air
sepanjang hidupnya. Setelah diserap akar, air digunakan dalam semua reaksi
kimia, mengangkut zat hara, membangun turgor, dan akhirnya keluar dari daun
sebagai uap atau air. Agar air tetap tersedia, tumbuhan memiliki sistem
transportasi air dan garam mineral yang
terdapat di dalam tubuh tumbuhan. Sistem transportasi pada makhluk hidup
berperan penting dalam mendistribusikan nutrisi yang telah diambil dari
lingkungan menuju seluiruh bagian tubuh makhluk hidup. Dengan terpenuhinya
nutrisi di setiap bagian tubuh makhluk hidup maka fungsi dari setiap bagian tubuh
tersebut dapat berjalan secara optimal.
Karena struktur anatomi tubuh tumbuhan dengan
hewan berbeda, maka berbeda pula fisiologisnya dalam mentransportasi nutrisi ke
seluruh tubuh. Setiap keunikan makhluk hidup layak dan menarik untuk dipelajari
lebih dalam karena akan memperbanyak khazanah ilmu pengetahuan kita. Semoga
dengan membaca makalah ini pembaca
mendapatkan gambaran yang jelas tentang proses transportasi pada tumbuhan.
B. Tujuan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1.
Pembaca memahami pengertian dari sistem
transportasi pada tumbuhan
2.
Pembaca mengetahui tentang
jaringan-jaringan yang berperan dalam proses transportasi pada tumbuhan
3.
Pembaca mengetahui faktor yang berperan
dalam proses transportasi pada tumbuhan
4.
Pembaca dapat membedakan antara
transportasi intravaskuler dengan ekstravaskuler yang terjadi pada tumbuhan
5.
Pembaca memahami tentang mekanisme
trasnportasi pada tumbuhan
6.
Pembaca memahami tentang proses
pengeluaran cairan dari dalam tubuh tumbuhan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Transportasi tumbuhan adalah proses pengambilan dan
pengangkutan zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Pada tumbuhan tingkat
rendah (misal ganggang) penyerapan air dan zat hara yang terlarut di dalamnya
dilakukan melalui seluruh bagian tubuh. Pada tumbuhan tingkat tinggi (misal
spermatophyta) proses pengangkutan dilakukan oleh pembuluh pengangkut yang
terdiri dari pembuluh kayu ( xylem) dan pembuluh tapis (floem).
B. Jenis Transportasi pada Tumbuhan
Pada
tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam cara pengangkutan air dan garam
mineral yang diperoleh dari tanah yaitu secara ekstravaskuler dan
intravaskuler.
1. Transportasi
ektravaskuler
Transportasi
ektravaskuler merupakan pengangkutan air dan garam mineral di luar berkas
pembuluh pengangkut. Pengangkutan ini berjalan dari sel ke sel dan biasanya
dengan arah horisontal. Pengangkutan air dimulai dari epidermis bulu-bulu akar,
kemudian masuk ke lapisan korteks, lalu ke endodermis dan sampai ke berkas
pembuluh angkut. Pengangkutan ekstravaskluler dibedakan :
Ø transportasi/
lintasan apoplas : menyusupnya air tanah secara bebas atau transpor pasif
melalui semua bagian tak hidup dari tumbuhan seperti dinding sel dan ruang
antar sel. . Air melalui jalur ini tidak dapat sampai ke xylem karena terhalang
oleh bagian endodermis yang memiliki penebalan dinding sel yang disebut pita
kaspari. Untuk menembus halangan ini, air harus dipompa agar dapat melalui
sel-sel endodermis. Pergerakan air tersebut akhirnya menjadi jalur simplas
karena melalui sel-sel peresap (sel-sel penerus).
Ø transportasi/ lintasan simplas : bergeraknya
air dan garam mineral menembus bagian hidup dari sel tumbuhan seperti
sitoplasma dan vakoula melalui plasmodesma. Pada jalur simplas, air dapat
mencapai xylem bahkan silinder pusat.
Gambar 2.1 Lintasan apoplas dan simplas
2. Transportasi
intravaskuler
Pengangkutan
intravaskuler adalah proses pengangkutan zat yang terjadi di dalam pembuluh
angkut, yaitu dalam xilem dan floem. Proses pengangkutan dalam pembuluh angkut
terjadi secara vertikal. Air dan garam mineral akan diangkut ke daun melalui
pembuluh kayu (xylem).
Sedangkan
pengangkutan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan dilakukan
oleh pembuluh tapis (floem) dan disebut pula dengan istilah translokasi.
C. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut (vascular tissue) adalah salah satu kelompok jaringan
permanen yang dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh (Tracheophyta).
Jaringan ini disebut juga pembuluh
dan berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara yang diperlukan dalam
proses vital tumbuhan.
Ada dua
kelompok jaringan pengangkut, berdasarkan arah aliran hara. Pembuluh kayu
(xilem) mengangkut cairan dan zat hara menuju daun. Sumbernya dapat berasal
dari akar (yang utama) maupun dari bagian lain tumbuhan. Pembuluh
tapis (floem) mengangkut hasil fotosintesis
(terutama gula
sukrosa)
dan zat-zat lain dari daun menuju bagian-bagian tubuh tumbuhan yang lain.
Gambar 2.2 Berkas pembuluh xylem dan
floem
Pada akar dan batang, xylem
dan floem biasanya tersusun konsentris, xylem berada di bagian dalam sedangkan floem
di bagian luarnya. Terdapat beberapa perkecualian pada susunan ini. Sebagian
anggota Asteraceae
memiliki posisi yang terbalik. Di antara keduanya terdapat lapisan kambium
pembuluh/vaskular. Kambium inilah yang merupakan jaringan meristematik
yang membentuk kedua jaringan pengangkut tadi. Pada tumbuhan dikotile antara
xylem dan floem dipisahkan oleh lapisan kambium. Sedangkan pada tumbuhan
monokotile tidak terdapat lapisan kambium antara xylem dan floem
Gambar 2.3
Susunan xylem dan floem pada batang monokotile dan dikotile
Pada daun, kedua pembuluh ini
akan terletak berdampingan dan jaringannya tersusun pada tulang daun maupun
susunan jala yang tampak pada daun. Kedua jaringan ini akan disatukan dalam
berkas-berkas (bundles) yang direkatkan oleh pektin dan selulosa.
Pada daun jagung dan tumbuhan C4 tertentu
lainnya, berkas-berkas ini terlindungi oleh sel-sel khusus – dikenal sebagai
sel-sel seludang berkas (bundle
sheath) – yang secara fisiologi berperan dalam jalur fotosintesis yang
khas.
Pembuluh
tapis (floem) biasanya terletak di sisi bawah (abaksial) atau punggung daun,
sedangkan pembuluh kayu berada pada sisi yang lainnya (adaksial). Ini menjadi
penyebab kutu daun lebih suka
bertengger pada sisi punggung daun karena mereka lebih mudah mencapai pembuluh
tapis untuk menghisap gula.
1. Xylem
Kata xylem
berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ξυλον / Lat.
xylon, yang berarti "kayu". Xylem Berfungsi mengangkut air dan
zat hara lain yang terlarut dari akar menuju daun dengan melewati batang.
Bagian yang sangat berperan dalam proses ini adalah pembuluh dan trakeid.
Xylem tersusun
atas:
Ø Parenkim xylem
Ø Serabut xylem
Ø Trakeid
Ø Pembuluh
Pergerakan
air pada xilem bersifat pasif karena xilem tersusun dari sel-sel mati yang mengayu
(mengalami lignifikasi),
sehingga xilem tidak berperan dalam proses ini. Faktor penggerak utama adalah transpirasi.
Faktor pembantu lainnya adalah tekanan akar
akibat perbedaan potensial air di dalam
jaringan akar dengan di ruang tanah sekitar perakaran. Gaya kapilaritas hanya membantu
mendorong air mencapai ketinggian tertentu, tetapi tidak membantu pergerakan.
Sel-sel
xilem memiliki beberapa tipe, yaitu trakea
(tidak dimiliki oleh tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka), trakeida, dan serabut trakeida. Sel-sel xilem tidak memiliki protoplasma.
Pada sistem pembuluh kayu ditemukan pula parenkima kayu, yang
mengisi ruang-ruang kosong di antara pembuluh dan membantu melekatkan
pembuluh-pembuluh tersebut.
Trakea dapat
dikatakan pembuluh yang sebenarnya. Ia adalah sekumpulan sel-sel yang dinding sel
lateralnya mengalami penebalan oleh lignin (zat
kayu) sedangkan bagian ujung atas dan bawahnya mengalami perforasi (pelubangan)
sehingga berhubungan dengan sel-sel sejenis di atas dan bawahnya membentuk pipa
kapiler memanjang.
Trakeida
berukuran lebih kecil daripada trakea, bentuknya juga memanjang dan juga
mengalami penebalan pada dinding lateralnya. Ujung-ujungnya tidak berperforasi
sehingga pergerakan air seakan-akan melalui katup-katup. Dinding selnya banyak
memiliki noktah-noktah. Serabut trakeida mirip dengan trakeida namun memiliki
dinding sel yang lebih tebal sehingga lumennya (ruang dalam dinding sel) sempit
dan selnya lebih memanjang.
Selain trakea dan trakeid xylem juga
mengandung sel parenkim (parenkim kayu) yang merupakan sel hidup dan berfungsi
untuk menyimpan bahan makanan. Xylem juga mengandung serabut kayu yang
berfungsi sebagai penguat (penyokong).
2. Floem
Pembuluh tapis atau floem
(floem, dari bahasa Yunani φλόος / Lat.
phloos, berarti "pepagan".) adalah jaringan pengangkut pada tumbuhan
berpembuluh (Tracheophyta) yang berfungsi dalam transportasi
hasil fotosintesis,
terutama gula
sukrosa,
dan berbagai metabolit lainnya dari daun menuju
bagian-bagian tumbuhan lainnya, seperti batang, akar, bunga, buah, biji, dan umbi. Proses transpor ini
disebut sebagai translokasi.
Daun merupakan sumber fotosintat (source),
sedangkan organ lain menjadi penampungnya (sink). Arah pergerakan zat
dalam pembuluh tapis berlawanan dengan pembuluh kayu.
Dalam proses ini, bagian yang sangat berperan adalah sel-sel berbentuk
silindris memanjang pada bagian ujung.
Floem terdiri
atas:
Ø Parenkim floem
Ø Serabut floem
Ø Sklereid
Ø Sel pengiring
Ø Pembuluh
Berbeda
dengan pembuluh kayu, sel-sel pembuluh tapis bersifat
"aktif" dalam mengatur pergerakan hara di dalamnya. Dinding
sel-selnya tipis dan memiliki struktur lubang-lubang. Sel-sel buluh tapis
dihasilkan oleh kambium
pembuluh dan setelah "masak" tidak kehilangan protoplasma.
Dalam sistem buluh tapis, biasanya sel-sel buluh tapis didampingi oleh sel-sel
pengiring yang lebih kecil.
Translokasi
gula diatur oleh kebutuhan dari organ-organ pada jarak yang jauh dan bergantung
pada tahap perkembangan tumbuhan. Proses yang umum dikenal sebagai aliran
tekanan. Konsentrasi gula yang tinggi di daun akan bergerak ke sel-sel
dengan gradien konsentrasi yang lebih rendah. Pergerakan ini dikendalikan oleh
proses biokimia pada organ-organ lainnya. Sebagai contoh, perkembangan buah dan
biji memerlukan energi tinggi. Proses perkembangan ini akan menarik banyak gula
dan substansi-substansi yang diperlukan dari daun dan organ lainnya. Kompetisi
antarorgan untuk mendapatkan pasokan energi dapat terjadi. Dalam pertanian,
pemangkasan atau pengurangan banyaknya buah kerap dilakukan untuk menekan
kompetisi dan menghasilkan produk dengan ukuran yang dikehendaki pasar.
D.
Penyerapan
Cairan oleh Tumbuhan
Tumbuhan memperoleh bahan dari lingkungan untuk
hidup berupa O2, CO2, air dan unsur hara. Mekanisme
proses penyerapan dapat belangsung karena adanya proses imbibisi, difusi,
osmosis dan transpor aktif.
1.
Imbibisi : merupakan penyusupan
atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel, sehingga dinding selnya
akan mengembang. Misal masuknya air pada biji saat berkecambah dan biji
kacang yang direndam dalam air beberapa jam.
2.
Diffusi : gerak menyebarnya
molekul dari daerah konsentrasi tinggi (hipertonik) ke konsentrasi rendah
(hipotonik). Misal pengambilan O2 dan pengeluaran CO2
saat pernafasan, penyebaran setetes tinta dalam air.
3.
Osmosis : proses perpindahan air
dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang
berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel. Membran
semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya bisa ditembus oleh air dan zat
tertentu yang larut di dalamnya.
4.
Transport
aktif: pengangkutan
lintas membran dengan menggunakan energi ATP, melibatkan pertukaran ion Na+
dan K+ (pompa ion) serta protein kontraspor yang akan mengangkut ion
Na+ bersama melekul lain seperti asam amino dan gula. Arahnya dari
daerah berkonsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Misal perpindahan air dari
korteks ke stele.
E.
Mekanisme
Transportasi
Mekanisme
transportasi yang terjadi pada tumbuhan
terdiri atas pengangkutan air dan mineral ke daun untuk bahan proses
fotosintesis dan pendistribusian hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh
tumbuhan.
1. Pengangkutan
air dan mineral
Pengangkutan
air dan garam mineral pada tumbuhan dimulai dari akar menuju ke daun untuk
digunakan sebagai bahan fotosintesis. Pengangkuitan air dan garam mineral dapat
berlangsung secara ekstravaskuler dan intravaskuler.
Akar
bagi tumbuhan selain berfungsi sebagai pengokoh batang, juga berfungsi sebagai
alat pengangkut. Air dan garam-garam mineral masuk ke dalam akar melalui sel
epidermis bulu-bulu akar. Penyerapan ini juga melalui proses difusi dan
osmosis. Air yang dapat diserap oleh akar adalah jenis air higroskopis dan air
kapiler. Air higroskopis adalah air yang menempel pada suatu partikel tanah.
Air kapiler adalah air yang mengisi ruang-ruang antarpartikel membentuk film
air. Penyerapan
air ternyata dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya jenis tanah, suhu,
keasaman, sirkulasi udara, dan pertukaran ion. Tanah yang terlalu padat
mengganggu pertukaran udara, dan tanah yang terlalu asam dapat memperlambat
laju penyerapan
Jika
air tanah telah diserap oleh rambut akar, selanjutnya diangkut ke daun melalui
pembuluh kayu (xylem) untuk digunakan sebagai bahan dari fotosintesis. Pada
saat ini, air bergerak secara vertikal ke atas dengan melawan gravitasi. Yang
menyebabkan air di dalam xilem dapat bergerak ke atas melawan gravitasi adalah
:
a.
Daya
kapilaritas
Pembuluh
xylem yang terdapat pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. Air akan naik
melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antara dinding pembuluh
kayu dengan molekul air.
Gambar 2.4
Daya Kapilaritas Batang
b.
Daya tekan akar
Daya tekan
akar terjadi karena adapanya perbedaan konsentrasi air antara air tanah dengan
cairan pada saluran xylem. Konsentrasi air tanah tinggi sehingga terjadi
osmosis ke dalam sel. Jaringan akar menyerap semakin banyak air dan mineral.
Karena air dalam akar bertambah, tekanan pun bertambah dan memaksa air masuk ke
dalam xylem dan naik ke batang dan daun.
Gambar 2.5
Daya tekan akar
Tekanan akar
pada setiap tumbuhan berbeda-beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi besar
kecil dan tinggi rendahnya tumbuhan (0,7 - 2,0 atm).
Bukti adanya tekanan akar adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak
menggenang dipermukaan tunggaknya. Tekanan akar paling tinggi terjadi pada
malam hari dan dapat menyebabkan merembesnya tetes-tetes air dari daun tumbuhan
(gutasi).
c.
Daya isap daun
Teori Dixon
Joly menyatakan bahwa naiknya air ke atas karena adanya tarikan dari atas,
yaitu ketika daun melakukan transpirasi (penguapan). Air selalu bergerak dari daerah basah ke daerah
kering. Oleh karena udara di luar lebih kering daripada daun, air menguap dari
daun melalui stoma ke udara sehingga konsentrasi air di daun berkurang.
Kekurangan ini akan segera diisi oleh molekul air di bawahnya. Dengan demikian,
terjadi pergerakan air dari akar ke daun melalui xylem. Adanya penguapan
melalui daun menyebabkan aliran air dari bawah ke atas. Kemampuan inilah yamg
di sebut daya isap daun.
d.
Pengaruh sel-sel yang hidup
Teori Vital
menyatakan bahwa perjalanan air dari akar menuju daun dapat terlaksana karena
adanya sel-sel hidup yang ada di sekitar xylem. Seperti sel-sel parenkim dan
jari-jari empulur.
2. Pengangkutan
hasil fotosintesis
Proses
pengangkutan bahan makanan dalam tumbuhan dikenal dengan translokasi.
Translokasi merupakan pemindahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat
penyimpanannya ke bagian lain tumbuhan yang memerlukannya. Jaringan pembuluh
yang bertugas mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan adalah floem
(pembuluh tapis). Gambar 2.6 Proses fotosintesis
Zat
terlarut yang paling banyak dalam getah floem adalah gula, terutama sukrosa.
Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino,dan
hormon, berbeda dengan pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah
dari akar ke daun, pengengkutan pada pembuluh floem dapat berlangsung kesegala
arah, yaitu dari sumber gula (tempat penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ
lain tumbuhan yang memerlukannya.
Satu
pembuluh tapis dalam sebuah berkas pembuluh bisa membawa cairan floem dalam
satu arah sementara cairan didalam pipa lain dalam berkas yang sama dapat
mengalir dengan arah yang berlainan. Untuk masing – masing pembuluh tapis, arah
transport hanya bergantung pada lokasi sumber gula dan tempat penyimpanan
makanan yang dihubungkan oleh pipa tersebut.
Gambar 2.7
Mekaisme Transportasi Tumbuhan
F.
Pengeluaran
Cairan oleh Tumbuhan
Tumbuhan
mengeluarkan cairan dari tubuhnya melalui 3 proses, yaitu :
1. Transpirasi
Adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi). Semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut potometer atau transpirometer.Transpirasi dipengaruhi oleh :
Adalah terlepasnya air dalam bentuk uap air melalui stomata dan kutikula ke udara bebas (evaporasi). Semakin cepat laju transpirasi berarti semakin cepat pengangkutan air dan zat hara terlarut, demikian pula sebaliknya. Alat untuk mengukur besarnya laju transpirasi melalui daun disebut potometer atau transpirometer.Transpirasi dipengaruhi oleh :
a.
Faktor luar, meliputi :
Ø kelembaban
udara : semakin tinggi kelembaban udara maka transpirasi semakin lambat. Pada
saat udara lembab transpirasi akan terganggu, sehingga tumbuhan akan melakukan
gutasi
Ø suhu udara :
semakin tinggi suhu maka transpirasi semakin cepat.
Ø intensitas cahaya : semakin banyak intensitas
cahaya maka transpirasi semakin giat.
Ø kecepatan
angin : semakin kencang angin maka transpirasi semakin cepat.
Ø kandungan
air tanah : semakin banyak air tanah penguapan semakin cepat.
Ø angin :
semakin cepat angin bertiup, maka penguapan semakin cepat
b. Faktor
dalam, meliputi :
Ø ukuran
(luas) daun
Ø tebal tipisnya daun
Ø ada tidaknya
lapisan lilin pada permukaan daun
Ø jumlah stomata
Ø jumlah bulu akar (trikoma)
2. Gutasi
Adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-celah tepi atau ujung tulang tepi daun yang disebut hidatoda/ gutatoda/ emisarium. Terjadi pada suhu rendah dan kelembaban tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi hari. Di alami pada tumbuhan famili Poaceae (padi, jagung, rumput, dll)
Adalah pengeluaran air dalam bentuk tetes-tetes air melalui celah-celah tepi atau ujung tulang tepi daun yang disebut hidatoda/ gutatoda/ emisarium. Terjadi pada suhu rendah dan kelembaban tinggi sekitar pukul 04.00 sampai 06.00 pagi hari. Di alami pada tumbuhan famili Poaceae (padi, jagung, rumput, dll)
3. Perdarahan
Adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang tidak wajar. Misalnya pada penyadapan pohon karet dan pohon aren.
Adalah pengeluaran air cairan dari tubuh tumbuhan berupa getah yang disebabkan karena luka atau hal-hal lain yang tidak wajar. Misalnya pada penyadapan pohon karet dan pohon aren.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumbuhan memerlukan
beberapa zat dari lingkungannya, terutama air, mineral, oksigen, dan karbon
dioksida. Agar air dan mineral tetap tersedia, tumbuhan memiliki sistem
transportasi air dan garam mineral.
Sistem transportasi tumbuhan
adalah proses pengambilan dan pengangkutan zat-zat ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Transportasi dari tumbuhan terdiri dari dua jenis
yaitu transportasi intravaskuler yang melalui pembuluh (xylem dan floem) serta
transportasi ekstravaskuler yang melalui ruang antar sel, sitoplasma dan vacuola.
Sebelum ditransportasikan ke daun, air diserap oleh akar melalui proses
imbibisi, difusi, osmosis dan transport aktif.
Air yang sudah diserap oleh akar selanjutnya di
distribusikan ke daun melalui batang melalui pembuluh xylem. Air dapat naik
mencapai daun karena pengaruh kapilarits batang, tekanan akar, daya hisap daun
dan pengaruh sel hidup yang berada di sekitar floem.
Setelah terjadi proses fotosintesis, hasil
fotosintesis selanjutnya didistribusikan ke seluruh tubuh tumbuhan oleh
pembuluh tapis (floem) untuk dimanfaatkan serta disimpan apabila ada kelebihan
hasil fotosintesis. Air yang sudah terpakai, selanjutnya dikeluarkan oleh
tumbuhan melalui 3 cara yaitu transpirasi (penguapan), gutasi dan perdarahan.
B. Saran
Adapun
saran yang dapat penulis berikan baik bagi diri sendiri maupun bagi pembaca
adalah:
1.
Hendaknya memupuk semangat rajin membaca
karena membaca adalah pintu menuju pemahaman
2.
Selalu tingkatkan rasa ingin tahu
terhadap segala sesuatu
3.
Jangan menganggap belajar sebagai suatu
beban tapi anggaplah sebagai kebutuhan dan hiburan.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell,
Neil A., dkk. 2012. Biologi edisi
kedelapan jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Mahranzaim. 2012. Sistem transportasi pada tumbuhan. http://mahranzaim.blogspot.com/2012/11/
sistem-transportasi-pada-tumbuhan. html. Pada 22 September 2013
Siregar, Derliana. 28 November 2012. Pengangkutan pada tumbuhan. http://derlianalovefamily.blogspot.com/2012/11/
pengangkutan-pada-tumbuhan. html. Pada
22 September 2013
Sudarno dkk.
2000. Biologi 2 untuk SMU Kelas 2.
Surakarta: PT Pabelan
Sudarjatmo dkk.
1996. Biologi 2b untuk SMU Kelas 2.
Surakarta: PT Intan Pariwara
Purnama, Sinta & Zakrinal. 2009.
Jago Biologi SMA. Jakarta: Media Pusindo
Purnomo dkk.
2005. Biologi kelas XI. Jakarta:
Sunda Kelapa Pustaka
Tamrin
dan Abdul Jamal. 2005. Pintar Biologi SMA.
Jawa Timur: Gitamedia Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar